Dorar.info : Berita Indonesia. 3 Pemuda yang mengupload fotonya dengan membantai Beruang Madu di Sosial Media (Facebook) saat Idul Adha kini sudah ditangkap polisi, Polsek Tabang, Kalimantan Timur, Indonesia. ketiganya dibekuk di kediaman masing-masing di lokasi pertambangan PT Indonesia Pratama di Kecamatan Tabang, sekitar 205 Km dari Kota Tenggarong.
Dalam foto itu sang pemilik akun Ronal Cristoper tampak sedang jongkok. Di hadapannya seekor beruang madu tergeletak tak berdaya. Sedangkan seorang pemuda yang lainnya tengah membedah perut beruang itu. Seorang yang lain asyik berselfie mengabadikan momen tersebut.
Setelah diperiksa, ketiganya diketahui bernama Ronal Cristoper (24); Martinus Belawi (22) dan Markus Lawai (21) dan mereka bukan Pegawai Pemerintah (PNS) tapi karyawan di PT Indonesia Pratama, Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan di Kukar, Kaltim.
Saat diperiksa petugas, Ketiganya Mereka berdalih beruang tersebut mati karena terperangkap jerat babi yang dipasang warga.
Kapolda Kalim Irjen Pol Safaruddin mengatakan bahwa penangkapan ketiga pemuda itu berawal dari laporan masyarakat yang geram terhadap perbuatan keji mereka yang telah membantai seekor hewan langka yang harusnya dilindungi.
Yang seperti ini harus ditindak dengan tegas agar tidak terjadi lagi dikemudian hari.
Dalam foto itu sang pemilik akun Ronal Cristoper tampak sedang jongkok. Di hadapannya seekor beruang madu tergeletak tak berdaya. Sedangkan seorang pemuda yang lainnya tengah membedah perut beruang itu. Seorang yang lain asyik berselfie mengabadikan momen tersebut.
Setelah diperiksa, ketiganya diketahui bernama Ronal Cristoper (24); Martinus Belawi (22) dan Markus Lawai (21) dan mereka bukan Pegawai Pemerintah (PNS) tapi karyawan di PT Indonesia Pratama, Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan di Kukar, Kaltim.
Saat diperiksa petugas, Ketiganya Mereka berdalih beruang tersebut mati karena terperangkap jerat babi yang dipasang warga.
“Masih membantah," kata Kapolda Kaltim Irjen Pol Safaruddin
Kapolda Kalim Irjen Pol Safaruddin mengatakan bahwa penangkapan ketiga pemuda itu berawal dari laporan masyarakat yang geram terhadap perbuatan keji mereka yang telah membantai seekor hewan langka yang harusnya dilindungi.
“keberadaan tersangka diendus dari serpihan informasi yang diterima dari masyarakat. Pencarian para tersangka juga dilakukan dengan melibatkan instansi terkait dan elemen masyarakat lainnya,” ujar Safaruddin. (jpnn)
Yang seperti ini harus ditindak dengan tegas agar tidak terjadi lagi dikemudian hari.