Dorar.info : Berita Indonesia. Banyak kalangan mendesak agar harga bahan
bakar minyak (BBM) khususnya bensin Premium diturunkan, karena harga minyak
dunia saat ini terus turun. Namun, PT Pertamina (Persero) mengungkapkan, saat
ini saja BUMN ini rugi 2% dari setiap liter bensin Premium yang dijual.
"Posisi sekarang Pertamina untuk Premium masih mengalami minus sekitar 2% dari nilai keekonomian premium," kata Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (28/9/2015).
Dwi mengatakan, kerugian tersebut masih ditanggung sendiri oleh Pertamina. Perihal akan diganti oleh pemerintah atau tidak, pihaknya sampai saat ini masih berdiskusi dengan pemerintah.
"Tadi seperti saya bilang, kita kan produksi macam-macam dan itu biasa kita melakukan cost subsidi di dalam terhadap produk-produk kita. Tentu saja kita akan diskusi dengan pemerintah mengenai masalah harga. Posisi premium kita masih 2% minus dari nilai keekonomian sesuai dengan formula yang disepakati," ungkap Dwi.
Seperti diketahui, pemerintah menyepakati formula penentuan harga BBM setiap 3-6 bulan sekali, melihat harga rata-rata Indek Harga Pasar (HIP) atau MOPS BBM di Singapura, serta kurs rupiah terhadap dolar AS.
Sebelumnya, Pertamina mengakui hingga sampai saat ini pihaknya mengalami kerugian sekitar Rp 12,5 triliun dari penjualan premium dan solar subsidi. Kerugian tersebut terjadi akibat pemerintah tidak melakukan penyesuaian harga BBM ketika harga keekonomian premium dan solar naik.