Dorar.Info. Berita Kesehatan. Penyakit kardiovaskular adalah pembunuh
nomor satu di dunia dengan jumlah korban mencapai 17,5 juta setiap tahun.
Termasuk penyakit jantung dan stroke. Lalu, benarkah kondisi ini akibat
penggunaan minyak goreng yang salah?
National Institute of Nutrition di London
mengatakan, pola makan kita harus terdiri dari 15 sampai 30 persen lemak.
Namun, harus diingat, tidak semua minyak cocok dipakai untuk memasak di suhu
yang tinggi.
Terkadang, masih terjadi kesalahpahaman pada
penggunaan minyak untuk memasak. Minyak zaitun, terutama extra-virgin, tidak
direkomendasikan untuk menggoreng makanan. Pemanasan secara berlebihan tentu
akan menghilangkan kualitas gizi dari minyak zaitun itu sendiri. Dan tentu
minyak zaitun yang awalnya sehat menjadi produk yang berbahaya.
Ketika Anda memakan salad, sebaiknya gunakan minyak zaitun ini
sebagai dressing yang dapat melindungi jantung Anda. Demikian juga
dengan minyak bunga matahari atau minyak mustard, di mana semuanya memiliki
daya tahan panas yang baik serta dapat digunakan untuk menggoreng. Intinya,
pemakaian minyak harus disesuaikan dengan makanan yang akan kita santap.
Seperti dikutip dari situs Times of
India, Rabu (30/9/2015), meski minyak bunga matahari adalah sumber terbaik dari
lemak tak jenuh tunggal, tetap tidak dianjurkan untuk pengidap diabetes karena
dapat meningkatkan kadar gula darah. Canola, avokad, dan minyak almond yang
dianggap baik untuk jantung karena mengandung lemak sehat, cocok untuk dipakai
oleh mereka yang diabetes.