Pro dan Kontra Soal Naiknya Gaji Presiden

0
Dorar.Info. Berita Nasional. KOALISI Indonesia Hebat (KIH) saat ini sadeang mengalami perpecahan soal rencana kenaikan gaji presiden seperti usulan Fraksi PDIP. Fraksi ini bersama Fraksi Hanura jelas mendukung kenaikan gaji presiden dari Rp 62 juta menjadi Rp 200 juta per bulan. Sementara, Fraksi Nasdem menyatakan penolakan.

“Jadi presiden saat ini hanya dan harus fokus urus negara. Karena kesejahteraannya sudah kita setujui untuk dinaikkan,” kata politisi PDIP Arteria Dahlan saat dihubungi wartawan Jum’at (18/9). 

Menurutnya, gaji presiden yang memadai penting dalam menjaga kemandirian dan integritas. Arteria mengatakan, fraksinya tidak mnuntut pemerintah dalam menaikkan gaji presiden mencapai Rp 200 juta. Soal nominal diserahkan kepada kesepakatan pemerintah dan fraksi-fraksi lain di DPR.
“Saya tidak permasalahkan, dan berapa yang diusulkan presiden saya setujui,” ujar anggota Komisi II tersebut.

Disisi lain, politisi Partai Nasdem Muchtar Luthfi Andi Mutty mengatakan, fraksinya tidak setuju dengan kenaikan gaji presiden, di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang sedang terpuruk.

“Dalam situasi negara yang lagi menghadapi krisis ekonomi saat ini, seharusnya semua pihak terutama penyelenggara negara bisa menahan diri untuk tidak mencederai perasaan rakyat,” jelasnya.
Menurut Luthfi, semua pihak saat ini dituntut memiliki sense of crisis agar dapat berempati dengan kesulitan ekonomi yang dihadapi masyarakat. Mungkin perlu (kenaikan gaji presiden) tapi waktunya yang tidak tepat. Harus dikaji lagi.
Share :